Selasa, 05 Mei 2015

PENGELOLAAN SAMPAH



PENGELOLAAN SAMPAH
Secara garis besar sampah mempunyai dua jenis sampah yaitu, sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik terbagi lagi menjadi sampah plastik, kertas, dan logam yang dapat didaur ulang menjadi bahan baku industry dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Sampah organik penyebab timbulnya bau busuk dapat didaur ulang menjadi kompos yang sangat bermanfaat bagi lahan pertanian dalam arti luas. Fungsi kompos yaitu meningkatkan daya cengkram air tanah ( water holding capacity ) selain kesuburan biologi. Kimia dan phisik tanah. Manfaat kompos seperti semakin banyak kompos di gunakan di lahan pada suatu daerah aliran sungai maka air lebih banyak lagi. Penghijauan di bantaran kali dan daerah aliran sungai akan semakin berhasil dengan kompos ini.
            Sedangkan untuk sampah lainnya seperti baju bekas, karet,  dll. Yang tidak dapat didaur ulang dapat dibakar menggunakan incerenator, arangnya dapat digunankan sebagai campuran kompos yang dapat menyerap unsur logam berat yang dikategorikan sebagai limbah beracun atau toxic.
            Pengertian Sampah adalah bahan sisa yang sudah tidak dibutuhkan oleh manusia. jenis golongan sampah seperti sampah basah dan sampah kering. Sifat yang bahan kimia yang dikandung oleh sampah adalah yang paling penting karena ini akan menentukan sampah itu berbahaya atau tidak. Sampah yang berbahaya atau beracun biasanya disebut limbah beracun ( sering disebut bahan beracun berbahaya B3 ) dan mengandung unsur-unsur kimia yang membahayakan seperti sampah batu baterai, limbah cair dari pabrik, partikel beracun dan sebagainya.
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH
            Secara garis besar ada tiga sistem pengelolaan sampah, yaitu dengan cara kimiawi melalui pembakaran, cara fisik melalui pembuangan di TPA, dan cara biologis melalui proses kompos. Yang lazim dilakukan untuk sampah dalam jumlah besar adalah secara fisik.
Siklus pengelolaan sampah
            Sampah dari rumah-rumah dikumpulkan dan disimpan dalam tempat atau container sementara, untuk kemudian diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk diolah sebelum dibuang.
            Peyebab tumpukan sampah yang tidak di olah
            Tumpukan sampah yang tidak diolah terlebih dahulu dapat mengundang lalat, tikus, pertumbuhan organism-organisme yang membahayakan , dapat mencemari tanah, udara, dan air.
Cara penanganan sampah di TPA
            TPA sering juga disebut landfill, yaitu tempat pembuangan yang memiliki dasar impermeable ( tidak tembus air ) sehingga sampah yang diletakkan di atasnya tidak akan merembes hingga mencemari air dan tanah disekitarnya. Sampah sampah yang datang diletakkan secara berlapis, dipadatkan, dan ditutupi dengan tanah liat untuk mecegah datangnya hama dan menghilangkan bau. TPA umumnya dibuat untuk bisa menampung sampah selama jangka waktu tertentu. 113
Pengertian Insinerator
            Insinerator adalah perangkat pembakaran sampah yang efisien dan bias mengurangi polusi udara. Incenerator yang baik memiliki system penangkal pencemaran urada di cerobongnya ( walaupun tetap menyebabkan pencemaran udara ), dan sanggup mengurangi volume sampah sampai 80%nya sesuai dibakar.
Prinsip untuk Menangani Sampah
            Ada beberapa hal kreatif dan efektif yang bisa dilakukan dalam menangani sampah yaitu menerapkan 4R, yaitu :
1.      Replace (Ganti dengan barang ramah lingkungan)
Teliti dengan barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bias dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan Styrofoam karena kedua bahan ini tidak bias didegradasi secara alami.
2.      Reduce (Kurangi sampah)
Yaitu usaha untuk mengurangi sampah dalam kegiatan sehari-hari seperti:
Ø  Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastic pembungkus barang belanja.
Ø  Membeli kemasan iisi ulang untuk shampoo dan sabun dari pada mebeli botol baru setiap kali habis.
Ø  Membeli susu, makanan kering, deterjen, dll dalam paket yang besar dari pada membeli beberapa paket yang kecil untuk volume yang sama,
3.      Re-use (Gunakan sisa sampah yang masih bias di pakai)
Cara-cara ini meliputi :
Ø  Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.
Ø  Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belaja untuki pembungkus.
Ø  Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas utuk kerajinan tangan, perangkat pembersih (lap), mapun berbagai keperluan lainnya.
4.      Recycle (Daur-ulang sampah)
Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang dibutuhkan dan penanganan khusus. Tapi teman-teman bisa membantu dengan cara-cara berikut:
Ø  Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di daur ulang.
Ø  Mengumpulkan kaleng atau botol gelas untuk didaur ulang.
Ø  Menggunakan berbagai produk kertas maupun barng lainnya hasil daur ulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar